Era globalisasi, jaman semakin canggih – semua serba maju – kesadaran
akan ramah lingkungan semakin meningkat di masyarakat luas. Semakin
jarang kita temui motor 2 tak berkeliaran di jalan, kecuali vespa
keramat saya warisan dari Ayahanda tercinta, drs.Priyatmoko M.A, dosen
di FISIP UNAIR surabaya, yang dulu juga dipakai untuk memboncengkan saya
waktu berangkat sekolah… Hehehe… kok jadi bernostalgia. Ya begitulah,
sekarang sang vespa musuhnya cuma Ninja kalau sesama 2 tak, kalau 4 tak,
eh musuh ninja 250 4 tak, nasib-nasib,,, kalah mulu, besok pesen ke
REXTOR aja cdi pro-drag buat vespa wkkwkwkwk…
Sekarang era-nya 4 tak, dengan emisi gas buang relatif rendah,
relatif lebih irit dalam konsumsi bbm, transfer tenaga lebih lembut, dan
berbagai keunggulan lainnya membuat mesin motor 4 tak menjadi favorit
dari anak gaul, om gaul, tante gaul, bapak gaul, dan semua orang yang
suka bergaul naik motor 4 tak yang ga suka gaul kan diem aja di rumah jadi batu
Ternyata banyak yang kurang puas pula dengan performa bawaan pabrik,
oleh karenanya untuk meningkatkan tenaga mesin 4 tak bisa dilakukan
modifikasi di sektor mesin ( korek harian ), apalagi di jaman modern ini
sudah banyak spare part dengan kualitas superior untuk mendukung
modifikasi sehingga bahkan bisa meningkatkan tenaga tak hanya terbatasi
20 % saja, melainkan bisa menggapai 50 % tenaga extra dari bawaan
standardnya dan masih aman dipakai harian! Menakjubkan.
Intinya, korekan modifikasi harus dilakukan dengan benar dalam konsep
di atas kertas terlebih dahulu, landasan teori yang dipakai ada,
software (perangkat lunak) perhitungan simulasi mesin di komputer sudah
banyak tersedia, pemilihan part yang tepat guna, serta pengerjaan dengan
ketelitian tinggi akan membawa hasil yang optimal, bukan maksimal
karena modifikasi maksimal berarti mendekati Jebol hihihi… kalau buat
balap gak papa… kalau buat harian ngeri donk…
Roh utama korek mesin 4 tak terdapat di kepala silinder, cylinder
head, kop, dexel, atau apa lah kita menyebutnya, yang pasti graham bell
menggapai kesimpulan dari risetnya bahwa “Takkan ada satupun mesin 4 tak
dapat menghasilkan tenaga dengan baik apabila ia tidak memiliki
kemampuan untuk mengalirkan udara dengan baik pula”. Inilah yang namanya
efisiensi volumetrik. Apakah peningkatan efisiensi volumetrik hanya
dapat dicapai dengan melakukan port-polished? Tentu tidak. Banyak cara
lain, riset membuktikan bahwa melepas filter udara karburator itu saja
sudah menambah debit aliran udara yang masuk dan tenaga di rpm menengah –
atas terjadi penambahan. Namun ada salah satu cara mudah dan pasti
yaitu : Meningkatkan rasio kompresi.
Mesin modern biasanya dibuat dengan desain yang lebih kompak, dengan
material lebih bagus dan daya tahan tinggi, sehingga saat ini dapat
dipacu dengan perbandingan kompresi hingga 13 : 1 tentu pemilihan bahan
bakar harus lebih baik, seperti Pertamax, atau pertamax plus, toh kini
sudah banyak SPBU Shell, yang kualitas bahan-bakarnya memiliki oktan
lebih tinggi dari Pertamax Plus. Pemakaian material piston dan
connecting rod dituntuk untuk harus lebih baik demi daya tahan mesin.
Kalau mekaniknya hebat pencapaian kompresi itu tak harus banyak main
papas / bubut, salah-salah jika terlalu percaya pada tukang bubut yang
kita belum tahu kapasitasnya, melenceng sedikit saja justru kebocoran
kompresi dapat terjadi. Bukankah melepas paking blok silinder itu juga
sudah sama dengan memapas 0.5 milimeter, nggak pake bayar lagi, dan
pasti presisi. Hehehehe… Trik Kohar Murmerceng keluar..
Ada lagi cara lain, penambahan kapasitas silinder bisa dilakukan
untuk mengakali kompresi. Misal, mesin standard jupiter z, dengan
kapasitas 110 cm3, perbandingan kompresi 9 : 1, ketika kita mengganti
piston sehingga kapasitasnya melonjak menjadi 125 cm3, ternyata bisa
dimanfaatkan untuk meningkatkan kompresi sehingga menggapai perbandingan
10 : 1, itu kalau kondisi piston FLAT, alias datar. Kalau piston Dome?
Derajat squish pada piston disamakan dengan squish di cylinder head, dan
jenong diatur ulang sedemikian rupa sehingga perbandingan dapat
tercapai 13 : 1. Oh, betapa mantapnya… Tanpa papas head & blok pula…
Tetap presisi, tetap aman jaya!
Apa manfaat dari menaikkan rasio kompresi? Tentu dengan daya hisap
lebih kuat , aliran udara lebih lega masuk ke dalam silinder, semakin
banyak yang dihisap, dipadatkan di ruang yang semakin sempit, BUMMM…
ingat rumus torsi.. hmmm… torsi pun berkaitan dengan tenaga, daya
lenting kruk as menjadi lebih dahsyat. Dan dengan peningkatan rasio
kompresi biasanya didapatkan peningkatan tenaga yang lebih merata mulai
dari akselerasi hingga top speed.
Apa manfaat bore up, menambah kapasitas mesin secara mengganti piston
dengan dimensi lebih besar? Percobaan guru Graham Bell diatas mesin
dynotest pada mesin balap mobil yang dipakai untuk Reli, penambahan 15 %
kapasitas mesin misalnya, tidak serta merta meningkatkan tenaga mesin
sebanyak 15 % pula, mungkin tidak sampai 10 % tapi keuntungan yang kita
dapat adalah puncak tenaga itu bisa kita gapai di RPM yang lebih rendah,
artinya dari putaran bawah mesin sudah lebih bertenaga, dan kita tidak
perlu memelintir gas terlalu banyak untuk mencapai kecepatan yang sama
seperti sebelumnya! Hasilnya : Modifikasi mesin menjadikan lebih hemat
BBM ( lebih irit ) tapi juga lebih kencang, syukur alhamdulillah to..
Pula mesin irit = emisi gas buang rendah berarti kita tetap menyayangi
lingkungan. Tidak egois kan? Sedap…
Modifikasi porting..? Hmmm… sudah banyak saya jabarkan rahasia
porting, saran saya jika tidak ada alat memadai jangan terlalu berani
dalam memodifikasi porting, menghaluskan dengan kertas gosok / grit /
amplas , adalah tindakan lebih bijak ketimbang terlalu lebar membuka
porting dengan segala akibat buruknya, karena aliran udara itu bermuatan
bahan bakar, dan efisiensi volumetris terdiri bukan hanya dari jumlah
yang dapat dimasukkan tapi pula seberapa cepat aliran udara dapat
dimasukkan. Perhitungan ulang berdasarkan Stroke, Diameter piston,
Diameter klep yang dipakai akan tetap berlaku bagi mesin apapun.
Perubahan pada salah satu faktor akan mempengaruhi mekanisme lainnya,
karena itulah dinamakan sebuah MESIN.
Perlu diingat pula penyelarasan antara karburator – intake manifold –
dengan lubang porting masuk, pula lubang porting buang dengan leher
knalpot, itu adalah hal vital. Penentuan puncak tenaga, karakter mesin,
semua bisa berasal dari konfigurasi dan geometri porting, jika tidak
memiliki perhitungan mendalam serta keyakinan kata hati bahwa hasil
porting akan membawa mesin ke jenjang performa lebih baik, tetaplah pada
pilihan bijak untuk mempertahankan geometri porting standard, karena
desain porting insinyur jepang pasti telah mempertimbangkan segala aspek
aliran udara, bahkan mungkin itu desain swirl (aliran kelokan udara)
yang kadang tidak kita perhatikan. Jika kata hati berkata kita bisa, dan
cylinder head toh sekarang murah meriah, dan ingin belajar lebih maju
dengan didukung alat yang memadai maka : HAJAR BLEH… hahahhaha… asal
jangan motor konsumen dibuat coba-coba, tega amat… ^_^
Modifikasi
noken as di motor harian sah-sah saja, boleh, apalagi pegas klep
performa tinggi sekarang sudah tersedia banyak di pasaran, bisa juga
aplikasi memakai pegas klep dari motor lain yang dianggap bagus. Jika
masih ingin mempertahankan pegas klep standardnya, maka pemapasan yang
bijak adalah penambahan sedikit lifter dan durasi tidak lebih dari 0.5
milimeter, ingat : Cam durasi sedang dengan lift pas-pas an akan lebih
baik daripada cam dengan durasi terlalu lebar dan lift terlalu tinggi.
Noken as ini juga mempengaruhi aliran udara ke dalam silinder, ingat
efek angkatan klep ( valve lift ) ke volumetrik effisiensi. Bahwasanya
ternyata angkatan klep yang efisien itu cuma 27 % dari diameter klep
inlet bawaan motornya lho… Tidak perlu menggapai 30 % atau bahkan lebih
jika masih ingin dipakai harian. Misal, motor suzuki shogun 125, dengan
klep inlet 25 milimeter, maka angkatan klep optimal berada di kisaran
6.75 milimeter, dibagi rocker arm ratio, mungkin hanya diperlukan lobe
lift setinggi 5.6 milimeter. Ga tinggi-tinggi banget kan?! Pir klep
bagus seperti pir klep swedia yang ringan dan renggang dapat dipakai,
atau yang sudah kondang seperti pir klep akutagawa jepang, tidak haram
untuk dipakai harian. Dijamin mesin tidak mudah jebol, karena pir tidak
telat mengembalikan klep pada kedudukannya, utamanya klep api yang rawan
patah tertabrak piston saat overlaping. Kemudian menentukan durasi,
saya sarankan untuk cam harian durasi yang dipakai tidak lebih dari 290
derajat, dengan durasi 1 milimeter berada tidak lebih dari 255 derajat.
Bagaimana cara cepat menyulap noken as standard menjadi lebih tinggi
liftnya dan durasinya lebih lebar seperti yang kita mau? Order aja modul
cara mudah papas noken as yang udah diterbitkan oleh R.A.T hehehe…
murah kok, dan bisa mendatangkan banyak duit tuh
Lanjut… syarat mesin pembakaran dalam ( internal combustion chamber )
dapat berprestasi adalah : adanya kompresi, bahan-bakar yang baik,
serta pengapian. Peningkatan kompresi sudah, bahan bakar yang bagus
sudah dipakai, aliran udara sudah meningkat banyak dengan pangkasan kem
dan halusin porting. Tinggal pengapian, pilihan otak pengapian digital
sekarang semakin banyak, bagaimana kita bijak menentukan yang sesuai
kebutuhan dan kantong menjadikan modifikasi tidak mubadzir. Rextor
adjustable, ataupun BRT Dual Band bisa menjadi pilihan awal untuk
meningkatkan banyak performa mesin motor di sektor pengapian! Gampang,
murah-meriah, tinggal colok, dan gassss!!! Jika mekanik dirasa mampu
menset-up pengapian ke level yang lebih tinggi , pilihan bisa
diaplikasikan ke CDI Programable, dimana timing pengapian pada putaran
mesin tertentu serta batasan kitiran kruk as bisa disetel semua. Namun
resiko-nya, salah seting, pengapian terlalu maju, limiter terlalu
tinggi, mesin riskan jebol. Jadi konsultasi dan sharing terlebih dahulu
ke bengkel yang akan diserahin tanggung jawab adalah mutlak perlu. Otak
pengapian sudah diupgrade, tinggal pelipat ganda arus alias Coil di
ganti pula dengan yang lebih bagus, pilihan biasanya banyak jatuh ke
coil yang memang sudah dipakai balap di motor kelas dunia ( Special
Engine ) seperti Yamaha YZ 125, atau SUZUKI RM, itu adalah pilihan koil
yang paten dan pasti, jika belum cukup dana atau merasa sayang mending
pakai koil standardnya saja. Lebih hemat toh…
Pengapian yang sempurna membakar bahan-bakar yang sudah dihisap masuk
akan menghasilkan pembakaran dan efisiensi kalor , berarti pula
penambahan tenaga + irit bahan bakar, tak heran motor modifikasi menjadi
semakin kencang dan tetap irit selama korekan dilakukan dengan benar.
Trik-trik lain seperti reduksi magnit, dan balancer , serta pemakaian
kampas kopling dan pir kopling yang lebih baik dapat dilakukan untuk
menambah efisiensi penyaluran tenaga dari kruk as menuju roda. Seting
final gir, untuk perkotaan bisa menukar gir belakang dengan jumlah 1
angka lebih besar misalnya dari 35 ke 36. Setelah ubahan penambahan
kapasitas mesin sebanyak kurang lebih 15 % jangan takut mesin lantas
menjadi hanya kuat di akselerasi tapi top speed akan turun, justru top
speed bisa bertambah karena kekuatan mesin sudah meningkat. Untuk
pemakaian jarak tempuh lebih jauh, gir belakang bisa diturunkan satu
mata. Konsekwensinya top speed akan terdongkrak, dan penggapaian top
speed tetap terjaga di RPM yang rendah demi keawetan mesin yang dipaksa
teriak terus menerus. Kenapa gir belakang yang dipilih? Karena
perhitungan torsi antara mesin dan gir depan memiliki perubahan terlalu
signifikan dibanding perbandingan traksi antara diameter roda belakang
terhadap gir belakang.
Untuk modifikasi yang tidak terlampau banyak ubahan masih dapat
memanfaatkan knalpot standardnya. Atau jika berminat memakai knalpot
buatan pengrajin knalpot bisa memesan yang sudah disesuaikan karakter
mesin / modifikasi spec terbaru. Pilihan lain bisa jatuh pada knalpot
aftermarket yang banyak dijual di pasaran, mulai dari import thailand
atau malaysia, kalau saran saya sih tetap cintai produk dalam negeri dan
kasih aja rejeki ke pengrajin knalpot lokal, itung-itung turut beramal
mensejahterakan kehidupan mereka
Berbagi kebahagiaan itu indah dan menyenangkan, lho. Modif mesin itu
tidak hanya tentang ego kita saja, tapi juga refleksi sikap sosial kita,
karena kita bukanlah robot yang mau diseragamkan dan kita memiliki
kebebasan hak untuk menentukan pilihan kita sendiri. Merdeka demokrasi
korek mesin!
Tetap Sehat – Tetap Semangat! Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar