Populasi bebek 4-nada kian bengkak. Yang nyemplak tidak mulu ibu-ibu ke
pasar, nona-nona ke sekolah dan bapak-om ke kantor. Atau ojeker yang
maunya irit. Tapi, bebek ini jadi kebanggan anak muda. Lebih ekstrem
lagi, anak muda aliran olip alias ogah disalip.
Kalangan penyuka
4-tak ini, tentu belajar dari balapan. Entah itu MotoGP atau pasar
senggol. Oooo... nyatanya 4-tak juga bisa kencang, ya. Berarti bisa kena
sentuhan kohar alias korek harian. Iya, motor yang disuntik
kemampuannya dari kondisi standar pabrik. Di zaman 2-tak, disebut korek
jalanan.
Nah, era 4-tak sebut saja si kohar tadi. “Korek harian
sama saja dengan korek jalanan. Intinya, lebih enak dari standar
pabrik,” papar Zainudin mesra dipanggil bang Zai yang dulunya tukang
korek jalanan 2-tak. Sekarang doski fokus korek harian 4-tak, tentu ikut
berlaga di pasar senggol.
Aroma kohar wajib dibatasi. Otak-atik
komponen mesin ditujukan sebagai kendaraan penunjang rutinitas. Fungsi,
ketahanan, serta kenyamanan tetap kental pada kohar. “Lebih enak sekitar
20 persen tenaganya dari pabrik,” jelas Andika Bintang Budaya alias
Gandhoz, mekanik yang juga instruktur HMTC.
So, bisa dipahami
kan? Kohar bukan korekan balap. Ini pada 4-tak saat ini. Dulu, era
90-an, korek harian di 2-tak identik dengan balapan benaran 2-tak.
Terutama kelas standar pemula 110 cc 2-tak. Di kelas ini, dilarang
mengganti komponen dengan kompetisi. Murni bawaan pabrik yang dikorek di
sana-sini.
Sementara, balap 4-tak di pemula dan senior,
motornya setara. Yang membedakan kategori pembalapnya. Makanya, “Spek
4-tak untuk balap tak bisa mentah-mentah diterapkan di korek harian,”
jelas tambah Gandhoz.
Kohar telah lama dikenal. Ya, sejak motor
dijual. Biasa, itu hobi otak-atik menjalar ke jalanan. Dulu, lebih akrab
disebut korek jalanan. “Apalagi saat kebut-kebutan di jalan ramai.
Korek jalanan banyak dilakukan bengkel umum. Tapi masih murni
akal-akalan mekanik,” kata Chairul alias Bang Yun, mekanik Yun’s Motor
di Joglo, Jakarta Barat.
Perkembangan teknologi, kohar tidak
sekadar mengandalkan mekanik. Onderdil pendukungnya, marak
diperjualbelikan. Contoh, ratusan jenis knalpot racing, onderdil mesin,
pengapian, bahkan peranti ciet. Kohar pun dapat angin. Bagi oknum anak
muda, eh, malah berlanjut ke bali. Yang ini mah keliru.
Makanya,
sesuai definisinya, kohar harus tetap mengandung tiga hal. Yaitu,
fungsi, kenyamanan dan keamanan. Tetap punya perlengkapan lalulintas,
rem pakem, dan layak bagi umum.
Kan korek harian tidak mengubah
fungsi utama. Dia tetap sebagai kendaran sehari-hari mengantar sampeyan
sampai tujuan. Berarti, setingan tidak terlalu boros dan tahan alias
tidak rentan jebol. Makin ekstrem ubahan, kian rawan daya tahannya.
“Memaksakan kemampuan motor jelas punya risiko. Kecuali sekalian ikut
balap,” wanti Bang Zai lagi.
Unsur keamanan, ubahan korek
harian musti mengikutkan standar. Misal, ubahan pada ban dan sistem
pengereman bisa mendukung kecepatan akibat dikorek. “Ini wajib, termasuk
untuk 4-tak,” tambah Bang Yun.
Selanjut tunggu minggu depan. Materinya, batasan mesin 4-tak yang bisa dikohar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar